Berbakti
|
1.Hadis riwayat Asma ra., ia
berkata:
Aku
bertanya kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, ibuku (seorang musyrik)
datang kepadaku mengharap bakti dariku. Apakah aku harus berbakti kepadanya?
Rasulullah saw. bersabda: Ya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa
Arab saja]: 1670
2.Dari Usair bin Amr, ada yang mengatakan bahawa
ia adalah bin Jabir - dengan dhammahnya hamzah dan fathahnya sin muhmalah,
katanya: "Umar bin Alkhaththab ketika didatangi oleh sepasukan pembantu - dalam
peperangan - dari golongan penduduk Yaman, lalu ia bertanya kepada mereka:
"Adakah di antaramu semua seorang yang bernama Uwais bin 'Amir?" Akhirnya
sampailah Uwais itu ada di mukanya, lalu Umar bertanya: "Adakah anda bernama
Uwais." Uwais menjawab: "Ya." Ia bertanya lagi: "Benarkah dari keturunan kabilah
Murad dari lingkungan suku Qaran?" Ia menjawab: "Ya." Ia bertanya pula: "Adakah
anda mempunyai penyakit supak, kemudian anda sembuh daripadanya, kecuali hanya
di suatu tempat sebesar wang dirham?" Ia menjawab: "Ya." Ia bertanya lagi:
"Adakah anda mempunyai seorang ibu?" Ia menjawab: "Ya." Umar lalu berkata: "Saya
pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Akan datang padamu semua seorang bernama Uwais bin
'Amir beserta sepasukan mujahidin dari ahli Yaman, ia dari keturunan Murad dari
Qaran. Ia mempunyai penyakit supak lalu sembuh dari Penyakitnya itu kecuali di
suatu tempat sebesar wang dirham. Ia juga mempunyai seorang ibu yang ia amat
berbakti padanya. Andaikata orang itu bersumpah akan sesuatu atas nama Allah,
pasti Allah akan melaksanakan sumpahnya itu - dengan sebab amat berbaktinya
terhadap ibunya itu. Maka jikalau engkau kuasa meminta padanya agar ia
memintakan pengampunan - kepada Allah - untukmu, maka lakukanlah itu!" Oleh
sebab itu, mohonkanlah pengampunan kepada Allah - untukku. Uwais lalu memohonkan
pengampunan untuk Umar. Selanjutnya Umar bertanya lagi: "Ke manakah anda hendak
pergi?" Ia menjawab: "Ke Kufah." Umar berkata: "Sukakah anda, sekiranya saya
menulis - sepucuk surat - kepada gabenor Kufah - agar anda dapat sambutan dan
pertolongan yang diperlukan." Ia menjawab: "Saya lebih senang menjadi golongan
manusia yang fakir-miskin."
Setelah tiba tahun mukanya, ada seorang dari golongan
bangsawan Kufah berhaji, lalu kebetulan ia menemui Umar, kemudian Umar
menanyakan padanya perihal Uwais. Orang itu menjawab: Sewaktu saya tinggalkan,
ia dalam keadaan buruk rumahnya lagi sedikit barangnya - maksudnya sangat
menderita." Umar lalu berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Akan datang padamu semua seorang bernama Uwais bin
'Amir beserta sepasukan mujahidin dari ahli Yaman, ia dari keturunan Murad dari
Qaran. Ia mempunyai penyakit supak lalu sembuh dari penyakitnya itu kecuali di
suatu tempat sebesar wang dirham. Ia juga mempunyai seorang ibu yang ia amat
berbakti padanya. Andaikata orang itu bersumpah akan sesuatu atas nama Allah,
pasti Allah akan melaksanakan sumpahnya itu. Maka jikalau engkau kuasa meminta
padanya agar ia memintakan pengampunan - kepada Allah untukmu, maka lakukan
itu!" Orang bangsawan itu lalu mendatangi Uwais dan berkata: "Mohonkanlah
pengampunan - kepada Allah - untukku. Uwais berkata: "Anda masih baru saja
waktunya melakukan perjalanan yang baik - yakni ibadat haji, maka sepatutnya
memohonkanlah pengampunan untukku." Uwais lalu melanjutkan katanya: "Adakah anda
bertemu dengan Umar?" Ia menjawab: "Ya". Uwais lalu memohonkan pengampunan
untuknya. Orang-orang banyak lalu mengerti siapa sebenarnya Uwais itu, mereka
mendatanginya, kemudian Uwais berangkat - keluar dari Kufah menurut kehendaknya
sendiri." (Riwayat Muslim)
No comments:
Post a Comment