Ahlul ba'it
|
1.) "Perumpamaan ahli bait-ku,
seperti perahu Nabi Nuh. Barang siapa yang berada di atasnya ia akan selamat,
dan yang meninggalkannya akan tenggelam." (H.R. Thabrani)
2.) "Aku meninggalkan kalian
yang apabila kalian pegang teguh tidak akan tersesat. Kitab Allah, dan
keturunanku."(H.R. Turmudzi)
3.) "Umatku yang pertama kali
aku beri pertolongan (Syafa'at) kelak di hari Kiamat, adalah yang mencintai Ahli
bait-ku."(H.R. al-Dailami)
4.) "Didiklah anak-anak kalian
atas tiga hal. Mencintai Nabi kalian. Mencintai Ahli bait- ku. Membaca
al-Qur'an.(Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardaweih,
dan at-Thabrani dalam kitab tafsir-nya)
5 Ketika turun ayat:
"Katakanlah wahai Muhammad, Aku tidak meminta balasan apapun dari kalian kecuali
mencintai kerabat." Kemudian Ibnu Abbas ra bertanya pada Rasulullah: Wahai
Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan kerabat yang wajib kami cintai?
Rasulullah SAW menjawab: Ali, Fatimah, dan anak keturunannya.
Demikian sebagian dalil-dalil
dari Hadits Rasulullah SAW yang secara jelas menyatakan keutamaan Ahlu Bait.
Bagaimana tidak, di dalam jasad mereka mengalir darah yang bersambung kepada
makhluk yang paling utama, kekasih Allah, Rasulullah SAW.
Untuk lebih jelasnya lagi,
saya persilahkan anda untuk membaca sendiri kitabnya al- Imam as- Suyuthi
yang berjudul Ihya' al-Mayt fi Fadlo'il Ahli al-Bait, yg memuat 60 Hadits
tentang keutamaan Ahlu Bait.
6.)Dari Yazid bin Hayan, katanya: "Saya berangkat
bersama Hushain bin Sabrah dan Umar bin Muslim ke tempat Zaid bin Arqam r.a.
Ketika kita sudah duduk-duduk di dekatnya, lalu Hushain berkata padanya: "Hai
Zaid, engkau telah memperolehi kebaikan yang banyak sekali. Engkau dapat
kesempatan melihat Rasulullah s.a.w., mendengarkan Hadisnya, berperang
besertanya dan juga bersembahyang di belakangnya. Sungguh- sungguh engkau telah
memperolehi kebaikan yang banyak sekali. Cubalah beritahukan kepada kita apa
yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w. Zaid lalu berkata: "Hai anak
saudaraku, demi Allah, sungguh usiaku ini telah tua dan janji kematianku hampir
tiba, juga saya sudah lupa akan sebahagian apa yang telah pernah saya ingat dari
Rasulullah s.a.w. Maka dari itu, apa yang saya beritahukan kepadamu semua, maka
terimalah itu, sedang apa yang tidak saya beritahukan, hendaklah engkau semua
jangan memaksa-maksakan padaku untuk saya terangkan." Selanjutnya ia berkata:
"Rasulullah s.a.w. pernah berdiri berkhutbah di suatu tempat berair yang disebut
Khum, terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau s.a.w. lalu bertahmid kepada
Allah serta memujiNya, lalu menasihati dan memberikan peringatan, kemudian
bersabda:
"Amma Ba'du, ingatlah wahai sekalian manusia, hanyasanya
saya ini adalah seorang manusia, hampir sekali saya didatangi oleh utusan
Tuhanku - yakni malaikatul-maut, kemudian saya harus mengabulkan kehendakNya -
yakni diwafatkan. Saya meninggalkan untukmu semua dua benda berat - agung -
iaitu pertama Kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka ambillah
amalkanlah - dengan berpedoman kepada Kitabullah itu dan peganglah ia
erat-erat." Jadi Rasulullah s.a.w. memerintahkan untuk berpegang teguh serta
mencintai benar-benar kepada kitabullah itu.
Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Dan juga ahli
baitku. Saya memperingatkan kepadamu semua untuk bertaqwa kepada Allah dalam
memuliakan ahli baitku, sekali lagi saya memperingatkan kepadamu semua untuk
bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku."
Hushain lalu berkata kepada Zaid: "Siapakah ahli baitnya
itu, hai Zaid. Bukankah isteri- isterinya itu termasuk dari golongan ahli
baitnya?" Zaid menjawab: "Ahli baitnya Rasulullah s.a.w. ialah Ahli keluarga
keturunan - Ali, Alu Aqil, Alu Ja'far dan Alu Abbas." Hushain mengatakan: "Semua
orang dari golongan mereka ini diharamkan menerima sedekah." Zaid berkata: "Ya,
benar." (Riwayat Muslim)
No comments:
Post a Comment