Thursday 9 February 2012

IMAN







Iman
  

1.) Hadis riwayat Muaz bin Jabal ra., ia berkata:
Aku pernah membonceng Nabi saw, yang memisahkan antara aku dan beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai
Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau kembali memanggil: Hai Muaz bin Jabal. Aku pun menyahut: Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Beliau bersabda: Tahukah engkau, apa hak Allah atas para hamba? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Setelah berjalan sesaat, beliau memanggil lagi: Hai Muaz bin Jabal Aku menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bertanya: Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah, bila mereka telah memenuhi hak Allah? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan menyiksa mereka
3.) Hadis riwayat Itban bin Malik ra.:
Dari
Mahmud bin Rabi` ia berkata: Aku datang ke Madinah dan bertemu Itban. Dan aku berkata: Aku mendengar cerita tentang engkau. Itban berkata: Mataku terkena suatu penyakit. Lalu aku menyuruh orang menghadap Rasulullah saw. untuk mengatakan kepada beliau bahwa aku ingin engkau (Rasulullah saw.) datang dan mengerjakan salat di rumahku, sehingga aku dapat menjadikannya sebagai mushalla. Nabi pun datang bersama beberapa orang sahabat beliau. Beliau masuk dan mengerjakan salat di rumahku. Sementara itu para sahabat saling berbincang di antara mereka. Mereka umumnya sedang membicarakan Malik bin Dukhsyum (artinya, mereka membicarakan sikap orang-orang munafik yang buruk, di antaranya Malik). Mereka ingin Rasulullah saw. berdoa agar Malik mendapat celaka. Mereka ingin ia tertimpa malapetaka. Ketika Rasulullah saw. selesai salat, beliau bertanya: Bukankah ia bersaksi: Bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah? Para sahabat menjawab: Memang benar ia mengucapkan itu, tetapi itu tidak ada dalam hatinya. Rasulullah saw. bersabda: Seseorang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, tidak akan masuk neraka atau dimakan api neraka


11.) Dari Abu sa'id Al Khudri radiallahuanhu berkata: Saya mendengar Rasullullohu alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya , jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya , jika tidak mampu maka Tolaklah dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman (Riwayat Muslim)

12)Abu muhammad Abdullah bin Amru bin Al-ash Ra, berkata, Rasulullah saw bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang dari kalian sehingga hawa nafsunya tunduk mengikuti apa yang telah aku bawa" (Hadist shahih  yang diriwayatkan didalam kitab hujjah yang disusun oleh Abu Alfath nahr ibnu ibrahim Al Maqdisy dengan sanad shahih)

13. Dari abu umamah iyash bin tsa'labah al anshariy al haritsy ra,  ia berkata pada suatu hari, para sahabat rasulullah saw membicarakan  masalah dunia, kemudian rasulullah saw bersabda; Apakah kalian tidak dengar, ? apakah kalian tidak mendengar ? sesungguhnya kesederhanaan itu bagian dari iman, sesungguhnya kesederhanaan itu bagian dari iman (HR abu dawud)
 
 
 
 
 

No comments:

Post a Comment

 

Koleksi Hadis © 2012